TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Raja dangdut Rhoma Irama mengungkapkan komitmen awalnya dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), termasuk masalah penarikan dukungan jika partai besutan Muhaimin Iskandar itu memutuskan merapat ke PDIP untuk berkoalisi.
Rhoma mengatakan dalam komitmen awalnya dengan PKB, seandainya PKB berkoalisi dengan partai lain dan mengusung capres lain, maka pihaknya akan menarik dukungan. Pihaknya pun akan legowo jika PKB mengusung capres lain bersama partai koalisi.
"Komitmen kami, seandainya PKB ke PDIP, kami akan menarik dukungan. Dengan alasan, kami lebih menghormati aspirasi masyarakat Jakarta supaya mas Jokowi tetap pimpin Jakarta. Kecuali capresnya ibu Mega atau mbak Puan, itu lain soal," kata Rhoma ketika dikonfirmasi
"Demikian juga kalau PKB berkoalisi dengan partai lain dan mengusung capres lain, kami legowo dan tarik dukungan dari PKB," katanya.
Pria berjuluk raja dangdut tersebut kembali menjelaskan, penarikan dukungan akan dilakukan untuk menghormati massa pendukung Rhoma yang selama ini sudah berjuang habis-habisan mengangkat suara PKB dalam pemilu legislatif kemarin.
"Paling tidak, menarik dukungan karena psikologi massa pendukung. Sudah merasa berjuang habis-habisan tapi tiba-tiba orang lain yang memimpin," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar