MAKI-WPTP”lebih baik mencegah
dari pada mengobati” tidak hanya berlaku di dunia medis. Jargon itu juga
berlaku dalam pemberantasan korupsi. Tidak mungkin menghadapi kasus korupsi
yang sudah sedemikian banyak, Komisi Pemberantasan Korupsi tak mengedepankan
upaya pencegahan dengan pendekatan baru.
”Sosialisasi lewat seminar,
pasang poster, dan jargon anti korupsi sudah terasa membosankan bagi
masyarakat. Kami mencoba media baru, lewat film. Bukan film yang menceritakan
tentang kasus besar, melainkan yang mengetuk kesadaran masyarakat. Kami
berharap masyarakat terinspirasi dan mengubah pola pikir dan perilakunya untuk
menghindari korupsi dalam kehidupan sehari-hari,”
Sebagai negara kaya yang ditandai
sebagai pengekspor 20 persen gas alam dunia, penghasil emas nomor delapan
dunia, penghasil cengkeh nomor satu dunia, pendapatan per kapita Indonesia
hanya 4.205 dollar Amerika Serikat. Pendapatan itu di bawah Botswana sekitar
13.000 dolar AS. Pada Februari 2012, utang Indonesia Rp 1.844,96 triliun yang
berarti setiap warga Indonesia mewarisi utang Rp 7,096 juta. ”Ini semua karena
korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN),” kata Indraza.
Indeks persepsi korupsi (IPK)
Indonesia nomor 100 dengan nilai 3,0 dari skala 10 di antara 183 negara. Ini
pun dinilai baru dari aspek pelayanan publik. Lagi-lagi, kata Communication Officer
Transparency International Indonesia (TII) Dwipoto Kusumo,
penyebabnya adalah KKN.
Sebelumnya, seusai pemutaran Kita Vs Korupsi di
Studio Film XXI Solo Square, Sekretaris Jenderal TII Teten Masduki mengatakan,
dengan menggunakan pendekatan budaya pop berupa film, diharapkan internalisasi
nilai-nilai kejujuran dan integritas dapat lebih cepat terjadi. Film yang
menelan biaya produksi Rp 1,2 miliar itu akan diedarkan versi cakram padatnya
pada Juli mendatang.
Menurut Indraza, tidak perlu
menghilangkan satu generasi untuk membasmi korupsi. Cukup membekali generasi
muda dengan nilai moral yang luhur. Harapannya ketika tiba gilirannya memegang
kendali negeri, mereka akan mengaplikasikannya dengan nilai-nilai integritas
dan kejujuran yang telah tertanam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar