1. LEMPAR UANG 100.000.000,00; DI ATAS PANGUNG
Sumber informasi adanya tindak pidana
korupsi keuangan negara di kabupaten lanny jaya ,berawal dari kecurigaan pada
saat kampanye akbar di lapangan sinaput wamena kabupaten jayawijaya saat
berakhir dengan bentrok akibat bupati lanny jaya Befa Jigibalom menghamburkan
uang 100 juta dari atas pangung .lebih jelasnya ada bukti dibawah ini sumber
dari media masa Suara Pembaharuan Pada Tanggal 21 Janoari 2013.
Lempar
Uang Rp 100 Juta ke Massa, Kampanye di Papua Rusuh
Senin, 21 Januari 2013 | 12:30
Senin, 21 Januari 2013 | 12:30
Salah
satu mobil Yang dirusak massa usai Kampanye Pilkada Papua di Wamena, Jumat
(18/1) sore [istimewa]
[JAYAPURA] Situasi di
Wamena, Papua, pada Senin (21/1), sudah dapat dikendalikan aparat, setelah
sehari sebelumnya dilanda kerusuhan saat berlangsung kampanye pemilihan
gubernur dan wakil gubernur (Pilgub) Papua.
“Situasi sudah normal kembali, konsentrasi massa sudah dibubarkan, dan aparat keamanan tetap bersiaga di Wamena,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes I Gede Sumerta Jaya, Senin.
Kerusuhan terjadi saat berlangsung kampanye oleh pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) Luka Enembe-Clemen Tinal, di Lapangan Sinapuk, Wamena, Jumat (18/1) sore.
Dalam kampanye pasangan yang diusung Partai Demokrat ini, ribuan massa dari wilayah pedalaman Papua tumplek di lapangan tersebut. Namun, begitu kampanye akan berakhir, dan Lukas Enembe serta Clemen Tinal, siap-siap meninggalkan panggung kampanye, tiba-tiba seseorang yang diduga pejabat bupati lanny jaya befa jigibalom , naik ke panggung dengan membawa uang yang diperkirakan mencapai Rp 100 juta. Kemudian, dari atas panggung, pejabat yang mendukung pasangan Lukas dan Clemen itu, langsung melempar uang ratusan juta itu ke arah kerumunan massa.
“Melihat uang begitu banyak dihamburkan, massa pun berebutan dan saling pukul terjadi untuk memperebutkan uang tersebut,” kata seorang saksi mata kepada SP.
Aksi itu kemudian meluas, dan mobil-mobil yang parkir di lapangan tersebut dirusak oleh massa. Seorang petugas menyebutkan, sekitar 10 mobil yang dirusak massa.
I Gede Sumerta Jaya, membenarkan adanya kejadian tersebut. “Namun, sebab dan kronologis kejadian, masih sedang dikumpulkan,” katanya.
Kampanye Pilgub Papua, dijadwalkan hingga tanggal 23 Januari, dan tanggal 29 Januari, adalah hari pemungutan suara.
Untuk memperkuat keamanan, Polda Papua bekerja sama dengan Kodam XVII/Cenderawasih, membuat nota kesepahaman (Memorandum of Understanding (MoU) menjaga keamanan Papua selama pilgub berlangsung.
“Situasi sudah normal kembali, konsentrasi massa sudah dibubarkan, dan aparat keamanan tetap bersiaga di Wamena,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes I Gede Sumerta Jaya, Senin.
Kerusuhan terjadi saat berlangsung kampanye oleh pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) Luka Enembe-Clemen Tinal, di Lapangan Sinapuk, Wamena, Jumat (18/1) sore.
Dalam kampanye pasangan yang diusung Partai Demokrat ini, ribuan massa dari wilayah pedalaman Papua tumplek di lapangan tersebut. Namun, begitu kampanye akan berakhir, dan Lukas Enembe serta Clemen Tinal, siap-siap meninggalkan panggung kampanye, tiba-tiba seseorang yang diduga pejabat bupati lanny jaya befa jigibalom , naik ke panggung dengan membawa uang yang diperkirakan mencapai Rp 100 juta. Kemudian, dari atas panggung, pejabat yang mendukung pasangan Lukas dan Clemen itu, langsung melempar uang ratusan juta itu ke arah kerumunan massa.
“Melihat uang begitu banyak dihamburkan, massa pun berebutan dan saling pukul terjadi untuk memperebutkan uang tersebut,” kata seorang saksi mata kepada SP.
Aksi itu kemudian meluas, dan mobil-mobil yang parkir di lapangan tersebut dirusak oleh massa. Seorang petugas menyebutkan, sekitar 10 mobil yang dirusak massa.
I Gede Sumerta Jaya, membenarkan adanya kejadian tersebut. “Namun, sebab dan kronologis kejadian, masih sedang dikumpulkan,” katanya.
Kampanye Pilgub Papua, dijadwalkan hingga tanggal 23 Januari, dan tanggal 29 Januari, adalah hari pemungutan suara.
Untuk memperkuat keamanan, Polda Papua bekerja sama dengan Kodam XVII/Cenderawasih, membuat nota kesepahaman (Memorandum of Understanding (MoU) menjaga keamanan Papua selama pilgub berlangsung.
2. Surat Perintah
Pencairan Dana –SP2D Denga Nilai Uang
Yang Tidak Wayar Pada Bulan Janoari –Feberuari Tanpa Realisasi Pembangunan
Maupun Yang Lain Karena Momen Tahun Baru Dan Momen Pilgub Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar