Selasa, 08 Juli 2014

Rakyat Papua: Dana Otsus Besar, Kami Tetap Miskin


KONPAK “ Sudah lebih dari satu dekade pemerintah pusat menggelontorkan puluhan triliun rupiah untuk anggaran dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua. Dana ini diberikan dengan harapan meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kesenjangan Papua dengan daerah lainnya.

Namun ternyata keberadaan dana Otsus tidak terlalu dirasakan oleh masyarakat Papua. "Dana Otsus? Saya tahu itu, sudah lama dikasihkan ke Papua," kata Mas arif , seorang pedagang bakso pasar seneng jakarta, Rabu (5/3) ketika saya ketemu beliau dan beliau Tanya saya,mas kamu dari papua ya ,jawab saya, ia mas,trus mas arif mengatakan pada saya ,mas orang papua kaya semua ya,jawab saya tidak.

Namun, sampai saat ini arif belum merasakan perubahan akibat pemberian dana Otsus. "Kami di Papua masih miskin,"  Menurut Pieter, dana itu mestinya dikucurkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Papua, seperti mendirikan sekolah dan penyediaan lapangan pekerjaan. “Biar kami tidak miskin terus seperti ini," tuturnya.

Tidak hanya rakyat kecil seperti Pieter, bahkan dana Otsus yang kurang efektif pun diakui oleh petinggi di Papua. "Itu memang riil, tidak ada perubahan signifikan. Mungkin memang ada yang salah dari awal sampai 12 tahun ini," ujar Lukas Enembe, Gubernur Papua.

Sebelumnya, Rizal Djalil, Anggota VI Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyebutkan bahwa setiap penambahan dana Otsus sebesar Rp 1 juta hanya meningkatkan IPM Papua 0,000001521. Kemudian setiap tambahan Rp 1 juta dana Otsus hanya menurunkan persentase penduduk miskin di Papua sebesar 0,00000172 atau mendekati nol.

"Pergeserannya hanya terjadi di angka koma. Tetap akan miskin kalau kita tidak ubah," kata Gubernur Lukas. Dia menilai ada yang salah dalam perputaran dana Otsus Papua. Selama ini kebanyakan dana Otsus mengalir ke sektor konstruksi yang bahannya dibeli di Pulau Jawa


Tidak ada komentar: